kawasiglobal.id HALSEL-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Selatan menyoroti lambatnya pelaksanaan proyek fisik tahun anggaran 2025 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan. DPRD mendesak agar proyek-proyek yang tidak terdampak kebijakan efisiensi segera dijalankan tanpa perlu menunggu lebih lama.
Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Halmahera Selatan, Muslim Hi. Rakib, pada Selasa (15/4/2025). Ia menilai, proyek-proyek yang sudah memiliki alokasi anggaran dan tidak terkena pemangkasan seharusnya segera dilelang dan dikerjakan.
“Kalau ada proyek-proyek yang sudah bisa dijalankan, ya dilelang saja supaya bisa segera dikerjakan. Itu lebih baik daripada digantung terlalu lama,” ujar Muslim.
Ia juga meminta agar proyek-proyek yang terkena efisiensi dikaji kembali. Jika dalam kajian terdapat ruang untuk tetap dilaksanakan melalui penyesuaian anggaran, maka perlu segera dieksekusi.
“Jika ada peluang untuk didorong menggunakan APBD, ya dilakukan penyesuaian. Ini khusus untuk kegiatan fisik yang terdampak efisiensi,” tambahnya.
Selain menyoroti kegiatan tahun 2025, Muslim juga mengingatkan agar Pemkab tidak mengabaikan sejumlah proyek strategis tahun 2024 yang belum rampung. Di antaranya adalah proyek multiyears yang mencakup pembangunan jalan dan jembatan di Kecamatan Bacan Selatan, pembangunan speedboat Tuokona, penataan kawasan Pantai Labuha, serta pendestrian dan pembangunan Pasar Babang.
“Proyek multiyears ini dibayar sesuai progres. Tapi kami di DPRD berharap semuanya harus diselesaikan, tidak boleh terbengkalai,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Muslim menegaskan bahwa DPRD Halmahera Selatan akan memperkuat fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program pemerintah, baik fisik maupun non-fisik, terutama pasca kebijakan efisiensi.
“Kami ingin semua program benar-benar menyentuh langsung ke masyarakat. Tidak boleh sekadar formalitas,” pungkasnya. (ay/red)