Komunitas Literasi dan RK Pustaka Aksara Gelar Lomba “Rampak Puisi” Tingkat Nasional via TikTok

kawasiglobal.id HALSEL, 9 Juni 2025 — Kolaborasi sejumlah komunitas literasi bersama RK Pustaka Aksara siap menggelar event nasional bertajuk “Rampak Puisi Juni di Bulan Juli”, sebuah lomba baca puisi yang diselenggarakan secara daring melalui platform TikTok. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 15 hingga 30 Juli 2025 dan dipusatkan di Room Official Astana Aksara dan Jibril.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara komunitas Astana Aksara, Jibril, Akar Kata, dan RK Pustaka Aksara, dengan tujuan utama membumikan kembali semangat literasi puisi di kalangan generasi muda Indonesia.

Ketua panitia pelaksana, Venusa, yang akrab disapa Ven, menjelaskan bahwa seluruh tahapan pra-acara telah disusun dengan matang. “Kami sudah menyelesaikan pemetaan teknis kegiatan, termasuk jadwal pelaksanaan pada 15 Juli 2025, sekaligus menyiapkan materi publikasi seperti pamflet dan flyer,” ujar Ven kepada wartawan melalui sambungan WhatsApp.Ven menambahkan bahwa pendaftaran lomba sudah dibuka mulai 15 hingga 30 Juni 2025, dan seluruh proses seleksi serta pertunjukan puisi akan berlangsung secara virtual. Peserta diharuskan mengikuti akun TikTok resmi @astanaaksara.ofc dan akun Jibril, serta bergabung ke Room Official pada waktu pelaksanaan lomba.

Tujuan utama kegiatan ini antara lain:

  • Meningkatkan apresiasi terhadap karya puisi sebagai bagian dari warisan budaya literasi.
  • Mengembangkan kreativitas dan bakat penulisan serta pembacaan puisi.
  • Membangun jejaring komunitas pecinta puisi dari seluruh penjuru Indonesia.Membina insan yang berpikir kritis, observasional, dan perspektif terhadap realitas sosial.
  • Menanamkan kembali nilai-nilai kearifan lokal sebagai identitas dan jati diri bangsa.

Rangkaian kegiatan yang akan mewarnai acara ini meliputi:

  • Sajen Puisi: Persembahan karya puisi secara kolektif.
  • Kampanye Menolak Karakter Muka Dua: Menyerukan kejujuran dalam bersikap dan berbudaya.
  • Penolakan terhadap Pendidikan Mental Peminta-Minta: Mengkritisi budaya ketergantungan yang melemahkan daya juang anak bangsa.
  • Ajakan Sadar Hak dan Tanggung Jawab: Mendorong kesadaran kolektif terhadap pendidikan, eksploitasi, dan peran warga negara.

Dengan semangat membumikan puisi dan menggugah kesadaran sosial, panitia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut serta merayakan keberagaman rasa, pikir, dan ekspresi dalam bingkai puisi.

Mari bergabung dan rayakan keindahan puisi Indonesia — dari tanah yang lebih dulu dieksploitasi sebelum dicintai.(red)