kawasiglobal.id HALSEL-Progres fisik dua tahun Berturut-turut kini terbongkar Kebohongan kepala desa Kubung terungkap setelah bendahara mesjid megungkapkan kebenaran anggaran pembangunan mesjid yang di pinjamnya. (7/4/2025)Bendahara mesjid kepada media ini mengungkapkan,
“Kepala Desa Kubung telah beberapa kali meminjam dana pembangunan masjid, dengan total mencapai Rp 70 juta. Uang itu di klaim untuk perbaikan saluran air bersih. Namun, pengembalian dana tidak utuh dan bahkan dana masjid kembali di gunakan oleh sang kades tanpa alasan yang jelas.Uang yang di gunakan kades Rp 70 juta, dan pernah mengembalikan Rp 60 juta. Setelah itu, kepala desa kembali meminjamnya kembali dana pembangunan masjid tersebut tanpa keterangan yang jelas,” ungkap sang bendahara.
Lebih mencengangkan, sang bendahara juga mengungkap bahwa kepala desa sempat menginstruksikan dirinya dan imam masjid untuk tutup mulut jika ada masyarakat yang mempertanyakan penggunaan dana tersebut.
“Pak kades bilang ke saya dan imam, kalau ada masyarakat yang tanya, jangan bilang-bilang kalau uangnya dipakai lagi,” tambahnya.
Rincian pinjaman yang keduakalinya pun diungkapkan bendahara yang di lakukan kepala desa secara bertahap : Rp 15 juta, Rp 17 juta, Rp 8 juta, dan Rp 20 juta. Tidak satu pun penggunaan dana tersebut disertai penjelasan, hal ini menimbulkan kecurigaan kuat akan potensi penyalahgunaan dana keagamaan.
tambah bendahara, pinjaman 20 juta terakhir alasan kades bahwa akan membayar upa tukang satu kelompok yang sudah selesai, pekerjaan fisik tahun 2024, sementara upa tukang yang di kerjakan pembangunan fisik tahun 2024 oleh bendahara mesjid baru di bayar 1 juta dari total upa 20 juta
Ketika dikonfirmasi via telepon, Kepala Desa Kubung berdalih bahwa seluruh dana telah diganti. Namun bantahan langsung datang dari bendahara masjid.
“Saya tidak bisa diam. Ini soal amanah dan tanggung jawab moral. Kita tidak tahu kapan ajal datang. Jangan sampai nanti kades mengaku sudah ganti, padahal kenyataannya belum. Maka saya tegaskan, dana pembangunan masjid itu belum dikembalikan,” tegasnya.
Masyarakat kini menuntut transparansi dan kemungkinan audit dana masjid oleh pihak berwenang. Skandal ini bukan hanya soal uang, tapi soal penghianatan terhadap amanah umat.(ay/red)