ORGANDA Gane Timur Prihatin Jalan Gurua Trans-Lalubi

kawasiglobal.id HALSEL-Organisasi Angkutan Darat (Organda) Gane Timur Halmahera Selatan turut prihatin dengan kondisi ruas jalan Gurua, Transmigrasi Lalubi, Kecamatan Gane Timur. Pasalnya, lebih dari 25 tahun masyarakat Transmigrasi Lalubi, Gane Timur, Halmahera Selatan belum menikmati jalan yang layak.Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Asrul Lamunu, meminta kepada otoritas pemerintah agar memperhatikan ruas jalan Gurua Transmigrasi Lalubi sebagai sarana utama penopang perekonomian masyarakat setempat.

“Dari tahun 1992 saat program Transmigrasi oleh Presiden Soeharto hingga Presiden Prabowo Subianto masyarakat belum benar-benar menikmati sarana infrastruktur jalan dengan baik”, kata Asrul Lamunu saat dihubungi Minggu, (22/2/2025).

Pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan pada tanggal 20 Februari 2025 kemarin, masyarakat Transmigrasi Lalubi berharap ada kebijakan peningkatan pembangunan jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

Wilayah Transmigrasi Lalubi, Gane Timur adalah salah satu aset daerah yang memiliki potensi di sektor pertanian dan peternakan yang harus secara serius diperhatikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

“Wilayah Transmigrasi punya potensi alam dan lumbung pertanian yang seharusnya diberangi dengan fasilitas infrastruktur jalan layak,” harapnya.

Akses jalan ini satu-satunya ruas yang digunakan oleh masyarakat baik mendistribusikan hasil tani dan ternak juga di lintasi oleh anak-anak sekolah pulang pergi melewati kondisi jalan yang rusak parah.

“Kami Organda Gane Timur, mendesak komisi III DPRD Halmahera Selatan dan khususnya DPRD Gane – Joronga agar turun ke lokasi serta turut andil dalam mengusulkan dan mengawal pembangunan jalan jembatan di wilayah Transmigrasi Lalubi,” tegas Asrul.

Sebelumnya diberitakan, anggaran sebesar Rp137 miliar (37.782.205.249) dialokasikan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara untuk pemenuhan pembangunan jalan dan jembatan tahun 2025.Sebagaimana dinyatakan Kepala Dinas PUPR Halmahera Selatan M. Idham Pora saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).”

Anggaran sebesar itu terdiri dari anggaran DAU dan DAK,” ungkap Idham.

Dia menjelaskan, dari total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jalan jembatan itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp44 miliar (44.831.841.000), Dana Alokasi Umum (DAU) Spesific Grand sebesar Rp43 miliar (43.263.134.000).Selain itu, DAU sebesar Rp47 miliar (47.629.896.249) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit sebesar Rp2 miliar (2.057.334.000).

“Infrastruktur jalan dan jembatan merupakan program pak bupati yang harus dituntaskan tahun ini,” katanya.

Idham menambahkan, infrastruktur jalan dan jembatan yang akan dibangun tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya ruas jalan Sawadai-Kubung. ruas Jalan Sayoang, Bori-Kaireu dan ruas jalan dan jembatan Transmigrasi Lalubi-Samo serta beberapa ruas jalan di dalam Kota Labuha serta di beberapa Kecamatan.

“Jadi kegiatan pembangunan dimulai dari pembukaan jalan baru dan kegiatan pekerjaan sirtu, lapen bahkan hotmix,” jelas Idham.

Dia mengaku, saat ini kegiatan sudah diinput ke dalam sistem Rencana Umum Pengadaan (RUP) di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Halsel, sehingga dalam waktu dekat sudah dilakukan proses tender.

“Kalau anggaran yang bersumber dari DAK sudah dilakukan tender, sisanya saat ini sudah di input ke RUP dan sudah siap untuk dilakukan proses tender,” pungkasnya. (th)